Kenang

Terhidang segera... Kenang.

Nanar aku memandangi retaknya hari.
Menghitung berapa lama luka kian menganga.
Mengira-ngira berapa banyak yang sudah aku lakukan.
Sembari memunguti ceceran jejak di sepanjang perjalanan.

Ahh, bertambah usia tak menambah bijak. 
Ego selalu saja meraja.
gelap mata gelap hati
tak ada tempat.
tak ada tempat.
: Patah.

Gelisah di simpang tabu menjebak dalam sempit.
waktu bukan sekadar almanak, 
jalan berkelok pintu menguak lalu bergulat. 
Sudahi setiap sekat. 
Abaikan yang terasa. 
Pura-pura tak terasa. 
Pura-pura tak melihat.
:Terhidang segera. Kenang.... dalam setiap sudut pandang.

0 comments :

Post a Comment