Teruntuk Rinduku

Teruntuk rinduku
dan buku yang selalu saja
masih bisa ku lihat
pertanyaanya:

"Apakah kau sedang 'membaca'?"

Pertanyaan yang terngiang-ngiang, seperti tawon mencari mangsa sengatan. Dan aku sepertinya yang cocok di jadikan umpan. Apalagi malam membawa rasa sunyi, waktu yang pas untuk menguburku dengan buku-buku; kertas-kertas sebagai kafan, sampul sebagai patok kematian.

Inilah yang disebut inisiasi perubahan. Dari yang tidak mengerti menjadi memahami.

"Nadi-nadi imaji bedegup detakan nada tak beraturan
diatas partitur rindu-ku membaca kamu dengan kehati-hati-an."

Semesta memang kadang berbicara dengan bahasa yang aneh untuk menunjukan kita kebenaran. Dan saya sepertinya dialih pandangkan kearah ke kedua buku itu. Perempuan adalah sesosok misteri, hanya orang yang sungguh membacanya dengan kegigihan, akan terungkap rahasia-rahasia terpendam.

Harta karun perempuan adalah kesholehan.
[teruntuk rinduku]


1 comments :