Lagi, lagi dan lagi


kata-kata puitik di dalam puluhan puisiku
ternyata tak mampu memaknai rasa yang menyelimuti akan mu
bimbang rindu menjadi satu.

rentang waktu,
seperti hamparan padang rumput yang tak bertepi
sejauh mata memandang kau tetap di ujung antah berantah,,,
tetapi pertemuan pun tak mampu menuntaskan dahaga akan mu.

aku merinduimu lagi, lagi dan lagi.
Aargh, inikah asmarandana yg berdenting di seluruh poriku?
Inikah aku yg berpuisi tentang cinta?
Mengejewantahkan rindu tak tersuara namun tertuang dalam puluhan puisi ringkihku akan mu,,,

0 comments :

Post a Comment